Assalamu'alaikum wr. wb " Kami Pengurus mengajak kepada bapak/ibu/saudara donatur/pembaca blogpanti yang ingin berinvestasi akhirat utk pembebasan tanah panti permeter : 250.000.yang masih kurang 35 juta.jika berminat hbg bendahara Hj,sri Murtini :081328838320/0274 773720/774230/langsung transfer ke no.rekening panti BRI cab.wates no.0152.01.003706-50-5 Cq H.Anwarudin. semoga menjadi sebab-sebab kemudahan dan khusnulkhotimah

Rabu, 02 Desember 2009

delapan belas tanda khusnul khatimah

Oleh : Tohari bin Misro Al-Maduri
Pengasuh panti Asuhan Muhammadiyyah Wates

A. Muqaddimah

Untuk mengawali pembahasan tema diatas penulis mencoba memulai dengan satu potongan hadis yang terdapat pada kitab hadis Ar-Arba'in An-Nawawiyah no. 4 yang bunyinya sebagai berikut, Rasulullah r bersabda :

إِنَّ أَحَدَكُمْ لَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ الْجَنَّةِ حَتَّى مَا يَكُوْنُ بَيْنَهُ وَبَيْنَهَا إِلاَّ ذِرَاعٌ
Sesungguhnya di antara kalian ada yang melakukan perbuatan ahli surga hingga jarak antara dirinya dan surga tinggal sehasta ( HR : Muslim : 4781, ATimidzi : 2137 )
Berkata Syaikh Al-Utsaimin " Maknanya adalah dalam hal kedekatan batas ajalnya, bukan hal tingkatan amalannya, sebab boleh jadi apa yang dia amalkan selama hidupnya bukan amal shalih yang sebenarnya, sebagaimana sabda Rasulullah :

إِنَّ الرَّجُلَ لِيَعْمَلُ عَمَلَ أَهْلِ الْجَنَّةِ فِيمَا يَبْدُو لِلنَّاسِ وَهُوَ مِنْ أَهْلِ النَّارِ
" Sesungguhnya ada diantara kalian yang beramal dengan amalan ahli surga pada pandangan manusia, padahal sebenarnya ia penduduk Neraka ( HR : Muslim : 163 )
Hal ini sering menyulitkan pemahaman sebagian orang, sehingga mereka mengatakan:" Bagaimana mungkin, seseorang mengamalkan amalan ahli Surga sehingga jarak antara dirinya dengan Surga tinggal sehasta, kemudian catatan amal mendahuluinya, lalu mengamalkan amalan ahli Neraka dan memasukinya ?"
Kita katakan:" Apa yang dia amalkan dari ahli Surga hanya sebatas pandangan manusia, padahal amalan ahli Surga yang sebenarnya menurut Allah belumlah ia amalkan. Jadi yang dmaksud dengan " tidak ada jarak antara dirinya dengan Surga melainkan sehasta ' adalah begitu dekatnya ia dengan akhir ajalnya.

فَيَسْبِقُ عَلَيْهِ الْكِتَابُ فَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ النَّارِ فَيَدْخُلُهَا
Akan tetapi telah ketentuan ( takdir ) telah mendahuluinya, , kemudian dia melakukan perbuatan ahli neraka maka masuklah dia ke dalam Neraka. " Artinya, kemudian ia meninggalkan ( kebiasaan ) amalan ahli Surga yang sebelumnya biasa ia amalkan. Hal itu disebabkan ada sesuatu yang merasuk kedalam hatinya ( kita berlindung kepada Allah darinya ) yang menjerumuskan kedalam Neraka Hawiyah. Ini saya katakan supaya tidak ada perasangka buruk terhadap Allah, Demi Allah, tidak ada seorang hamba menghadap kepada-Nya dengan membawa amalan ahli Surga yang ia lakukan dengan jujur dan penuh keikhlasan, melainkan Allah sekali-kali tidak akan menelantarkannya. Allah pasti akan memulyakan orang-orang yang beribadah kepada Allah, Namun bencana dalam hati pun bukan merupakan suatu perkara yang mustahil.

Ingatlah kisah seorang Sahabat Rasulullah r ketika bersama beliau dalam satu peperangan.Sahabat ini tidak pernah membiarkan kesempatan untuk membunuh lawan melainkan ia melakukannya, sehingga orang-orang merasa takjub melihat keberaniannya,dan mereka berkata: "Dialah yang beruntung dalam peperangan ini. "Lalu Nabi r mengatakan: "Dia termasuk ahli Neraka." Pernyataan Rasulullah r ini menjadi perkara besar bagi para Sahabat dan bertanya-tanya mengapa orang ini dikatakan ahli Neraka? Maka seseorang berkata: "Aku akan mengikutinya ke manapun dia pergi." Kemudian orang yang pemberani ini terkena panah musuh sehingga ia berkeluh kesah. Dalam keadaan itu ia mencabut pedangnya-na'udzubillah-kemudian ujung pedangnya ia letakkan pada dadanya,sedang genggaman pedangnya ia letakkan di tanah, lalu ia menyungkurkan dirinya ( kearah depan),hingga pedang tersebut menembus punggungnya alias bunuh diri. Orang yang mengikutinya tadi datang menghadap Rasulullah r dan menggambarkan apa yang terjadi,seraya berkata: "Aku bersaksi bahwa engkau adalah utusan Allah. : "Kenapa engkau katakan itu? "sabda Rasulullah. r Ia berkata: "Sesungguhnya orang yang engkau katakan tentangnya dia termasuk ahli Neraka,terjadi padanya ini dan itu. "Maka setelah itu Rasulullah r bersabda:

إِنَّ الرَّجُلَ لِيَعْمَلُ عَمَلَ أَهْلِ الْجَنَّةِ فِيمَا يَبْدُو لِلنَّاسِ وَهُوَ مِنْ أَهْلِ النَّارِ
"Sesungguhnya orang itu telah beramal dengan amalan ahli surga pada pandangan manusia,padahal sebenarnya ia penduduk Neraka." ( kisah ini menjadi Asbabul urut hadis ini )

( lihat kitab syarah hadis Ar-ba'in An-Nawawiyah Al-Utsaimin pada hadis nomer yang ke empat )
B. Mabhats

Sesungguhnya Pembuat syariat yang Mahabijaksana telah menetapkan tanda-tanda yang dapat diketahui bahwa seseorang memperoleh husnul khatimah, telah Allah tetapkan yang demikian bagi kita sebagai keutamaan dan anugerah-Nya. Oleh karenanya, seorang mukmin yang pada saat meninggalkanya menyandang salah satu tanda-tanda yang delapan belas ini, berarti orang tersebut telah dianugerahi satu kabar gembira. diantara tanda-tanda husnul khatimah berdasarkan hadis-hadis yang shahih adalah sebagai berikut :
1. Mengucapkan kalimah syahadat ketika wafat
Rasulullah r bersabda :
مَنْ كَانَ آخِرُ كَلَامِهِ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ دَخَلَ الْجَنَّةَ "Barangsiapa yang pada akhir kalimatnya mengucapkan "La ilaaha illallah" maka ia dimasukkan kedalam surga" ( HR.Abu Daud : 8/276 Hakim )

2. Ketika wafat dahinya berkeringat
Ini berdasarkan hadits dari Buraidah Ibnul Khasib adalah Buraidah dahulu ketika di Khurasan, menengok saudaranya yang tengah sakit, namun didapatinya ia telah wafat, dan terlihat pada jidatnya berkeringat, kemudian ia berkata,"Allahu Akbar, sungguh aku telah mendengar Rasulullah r bersabda:
مَوْتُ الْمُؤْمِنِ بِعَرَقِ الْجَبِينِ
Matinya seorang mukmin adalah dengan berkeringat dahinya" ( HR. Ahmad : 23072, AN-Nasai : 1805 )3. Wafat pada malam jum'at
Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah :
مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَمُوتُ يَوْمَ الْجُمُعَةِ أَوْ لَيْلَةَ الْجُمُعَةِ إِلَّا وَقَاهُ اللَّهُ فِتْنَةَ الْقَبْرِ
"Tidaklah seorang muslim yang wafat pada hari jum'at atau pada malam jum'at kecuali pastilah Allah menghindarkannya dari siksa kubur" ( HR. At-Timidzi : 994, Ahmad : 6582 )4. Mati syahid dalam medan perang
Mengenai hal ini Allah I berfirman:وَلَا تَحْسَبَنَّ الَّذِينَ قُتِلُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ أَمْوَاتًا بَلْ أَحْيَاءٌ عِنْدَ رَبِّهِمْ يُرْزَقُونَ
"Janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur dijalan Allah itu mati, bahkan mereka hidup disisi Tuhan-Nya dengan mendapat rezeki " (Ali Imraan:169 ) Adapun hadits-hadits Rasulullah r yang berkenaan dengan masalah ini sangat banyak dijumpai diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Rasulullah r bersabda:لِلشَّهِيدِ عِنْدَ اللَّهِ سِتُّ خِصَالٍ يُغْفَرُ لَهُ فِي أَوَّلِ دَفْعَةٍ وَيَرَى مَقْعَدَهُ مِنْ الْجَنَّةِ وَيُجَارُ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَيَأْمَنُ مِنْ الْفَزَعِ الْأَكْبَرِ وَيُوضَعُ عَلَى رَأْسِهِ تَاجُ الْوَقَارِ الْيَاقُوتَةُ مِنْهَا خَيْرٌ مِنْ الدُّنْيَا وَمَا فِيهَا وَيُزَوَّجُ اثْنَتَيْنِ وَسَبْعِينَ زَوْجَةً مِنْ الْحُورِ الْعِينِ وَيُشَفَّعُ فِي سَبْعِينَ مِنْ أَقَارِبِهِ
"Bagi orang yang mati syahid ada enam keistimewaan yaitu: diampuni dosanya sejak mulai pertama darahnya mengucur, melihat tempatnya didalam surga, dilindungi dari adzab kubur, dan terjamin keamanannya dari malapetaka besar, merasakan kemanisan iman, dikawinkan dengan bidadari, dan diperkenankan memeberikan syafa'at bagi 70 orang kerabatnya" (HR. at-Tirmidzi : 1586 , Ibnu Majah : 2799, dan Ahmad) 2. Seorang sahabat Rasulullah r berkata:
أَنَّ رَجُلًا قَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ مَا بَالُ الْمُؤْمِنِينَ يُفْتَنُونَ فِي قُبُورِهِمْ إِلَّا الشَّهِيدَ قَالَ كَفَى بِبَارِقَةِ السُّيُوفِ عَلَى رَأْسِهِ فِتْنَةً
"Ada seorang laki-laki datang kepada Rasulullah dan berkata: Wahai Rasulullah mengapa orang mukmin mengalami fitnah di kuburan mereka kecuali yang mati syahid ? beliau menjawab: Cukuplah ia menghadapi gemerlapnya pedang di atas kepalanya sebagai fitnah" (HR. An-Nasai : 2026 )catatan:Dapatlah memperoleh mati syahid asalkan permintaannya benar-benar muncul dari lubuk hati dan penuh dengan keikhlasan, kendatipu ia tidak mendapatkan kesempatan mati syahid dalam peperangan. Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah r :
مَنْ سَأَلَ اللَّهَ الشَّهَادَةَ بِصِدْقٍ بَلَّغَهُ اللَّهُ مَنَازِلَ الشُّهَدَاءِ وَإِنْ مَاتَ عَلَى فِرَاشِهِ
"Barang siapa yang memohon mati syahid kepada Allah dengan sungguh-sungguh, maka Allah akan menyampaikannya derajat para syuhada sekalipun ia mati diatas ranjangnya"(HR.Muslim : 3532 dan An-Sa'i : 4370 )

5. Mati dalam peperangan fi sabilillah Ada dua hadist Rasulullah r :1. Rasulullah r bersabda:
مَا تَعُدُّونَ الشَّهِيدَ فِيكُمْ قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ مَنْ قُتِلَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ فَهُوَ شَهِيدٌ قَالَ إِنَّ شُهَدَاءَ أُمَّتِي إِذًا لَقَلِيلٌ قَالُوا فَمَنْ هُمْ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ مَنْ قُتِلَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ فَهُوَ شَهِيدٌ وَمَنْ مَاتَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ فَهُوَ شَهِيدٌ وَمَنْ مَاتَ فِي الطَّاعُونِ فَهُوَ شَهِيدٌ وَمَنْ مَاتَ فِي الْبَطْنِ فَهُوَ شَهِيدٌ
"Apa yang kalian katagorikan sebagai orang yang mati syahid diantara kalian? mereka menjawab :Wahai Rasulullah yang kami anggap sebagai orang yang mati syahid adalah siapa saja yang mati terbunuh di jalan Allah. Beliau bersabda:Kalau begitu ummatku yang mati syahid sangatlah sedikit. Para sahabat kembali bertanya: Kalau begitu siapa sajakah dari mereka yang mati syahid wahai Rasulullah? beliau menjawab: Barangsiapa yang terbunuh di jalan Allah, yang mati sedang berjuang di jalan Allah, dan yang mati karena penyakit kolera, yang mati karena penyakit perut (yakni disebabkan penyakit yang menyerang perut seperti busung lapar, diare atau sejenisnya) maka dialah syahid dan orang-orang yang mati tenggelam dialah syahid " ( HR. Muslim : 3539 )2. Rasulullah r bersabda:
مَنْ فَصَلَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ فَمَاتَ أَوْ قُتِلَ فَهُوَ شَهِيدٌ أَوْ وَقَصَهُ فَرَسُهُ أَوْ بَعِيرُهُ أَوْ لَدَغَتْهُ هَامَّةٌ أَوْ مَاتَ عَلَى فِرَاشِهِ أَوْ بِأَيِّ حَتْفٍ شَاءَ اللَّهُ فَإِنَّهُ شَهِيدٌ وَإِنَّ لَهُ الْجَنَّةَ
Siapa saja yang keluar dan berada di jalan Allah, lalu mati atau terbunuh maka ia adalah mati syahid. Atau yang dibanting oleh kuda atau untanya lalu mati atau digigit binatang beracun atau mati di atas ranjangnya dengan kematian apapun yang dikehendaki Allah, maka ia pun syahid dan baginya surga" ( HR. Abu Daud : 2138 )6. Mati disebabkan penyakit kolera.Tentang ini banyak hadits Rasulullah meriwayatkannya di antaranya sebagai berikut:1. Dari Hafshah binti Sirin bahwa Anas bin MAlik berkata:" Bagaimana Yahya bin Umrah mati? Aku jawab: "Karena terserang penyakit kolera" ia berkata, Rasulullah r telah bersabda :
الطَّاعُونُ شَهَادَةٌ لِكُلِّ مُسْلِمٍ
"Penyakit kolera adalah penyebab mati syahid bagi setiap muslim" ( HR. Bukhari : 5400, Muslim : 3540 )2. Aisyah bertanya kepada Rasulullah tentang penyakit kolera. Lalu beliau menjawab;"
كَانَ عَذَابًا يَبْعَثُهُ اللَّهُ عَلَى مَنْ يَشَاءُ فَجَعَلَهُ رَحْمَةً لِلْمُؤْمِنِينَ فَلَيْسَ مِنْ رَجُلٍ يَقَعُ الطَّاعُونُ فَيَمْكُثُ فِي بَيْتِهِ صَابِرًا مُحْتَسِبًا يَعْلَمُ أَنَّهُ لَا يُصِيبُهُ إِلَّا مَا كَتَبَ اللَّهُ لَهُ إِلَّا كَانَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِ الشَّهِيدِ
Adalah dahulunya penyakit kolera merupakan adzab yang Allah timpakan kepada siapa saja yang dikehendaki-Nya kemudia Dia jadikan sebagai rahmat bagi kaum mukmin. Maka tidaklah seorang hamba yang dilanda wabah kolera lalu ia menetap di kampungnya dengan penuh kesabaran dan mengetahui bahwa tidak akan menimpanya kecuali apa yang Allah tetapkan baginya pahala orang yang mati syahid"(HR. Bukhari : 5402, dan Ahmad : 26182)
7. Mati karena sakit perut.
Abdullah bin Yasar berkata,
كُنْتُ جَالِسًا وَسُلَيْمَانُ بْنُ صُرَدٍ وخَالِدُ بْنُ عُرْفُطَةَ فَذَكَرُوا أَنَّ رَجُلًا تُوُفِّيَ مَاتَ بِبَطْنِهِ فَإِذَا هُمَا يَشْتَهِيَانِ أَنْ يَكُونَا شُهَدَاءَ جَنَازَتِهِ فَقَالَ أَحَدُهُمَا لِلْآخَرِ أَلَمْ يَقُلْ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ يَقْتُلْهُ بَطْنُهُ فَلَنْ يُعَذَّبَ فِي قَبْرِهِ
Aku duduk-duduk bersama Sulaiman bin Shard dan khalik bin Arfafadhah. Keduanya pun kemudian berharap dapat meperoleh mati syahid, berkatalah yang satu kepada yang lain, " Bukankah Rasulullah pernah bersabda " Siapa saja yang wafat karena penyakit perut maka tak akan mendapatkan azab kubur " HR : An-Nasa'I: 2025,Ahmad : 18336 )

8 dan 9 Mati karena tenggelam dan tertimpa reruntuhan/tanah longsor
Berdasarkan sabda Rasulullah r :
الشُّهَدَاءُ خَمْسَةٌ : الْمَطْعُونُ وَالْمَبْطُونُ وَالْغَرِقُ وَصَاحِبُ الْهَدْمِ وَالشَّهِيدُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ
Para syuhada itu ada lima : orang yang mati karena wabah kolera, karena sakit perut, tenggelam, tertimpa reruntuhan bangunan dan syahid berperang di jalan Allah ( HR : Bukhari : 624, Muslim : 3538 )10. Perempuan yang meninggal karena melahirkan
Ini berdasar hadis yang diberitakan dari :
عَنْ عُبَادَةَ بْنِ الصَّامِتِ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَادَ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ رَوَاحَةَ قَالَ فَمَا تَحَوَّزَ لَهُ عَنْ فِرَاشِهِ فَقَالَ أَتَدْرِي مَنْ شُهَدَاءُ أُمَّتِي قَالُوا قَتْلُ الْمُسْلِمِ شَهَادَةٌ قَالَ إِنَّ شُهَدَاءَ أُمَّتِي إِذًا لَقَلِيلٌ قَتْلُ الْمُسْلِمِ شَهَادَةٌ وَالطَّاعُونُ شَهَادَةٌ وَالْمَرْأَةُ يَقْتُلُهَا وَلَدُهَا جَمْعَاءَ شَهَادَةٌ
Ubadah ibnu Shamid bahwa Rasulllah r menjenguk Abdullah bin Rawahah yang tidak bisa beranjak dari pembaringannya, kemudian beliau bertanya " Tahukah kalian siapa syuhada dari Umatku ? orang-orang menjawab : Muslim yang mati terbunuh " beliau bersabda : " kalau itu para syuhada dari ummatku hanya sedikit, Muslim yang mati terbunuh adalah syahid, mati karena penyakit kolera syahid, begitu pula perempuan yang mati karena bersalin ( tengah melahirkan ) adalah syahid ( anaknya akan menariknya dengan tali pusarnya kesurga. " ( HR : Ahmad : 21694)
11 dan 12 . Mati terbakar dan karena penyakit busung perut..
Tentang kedua hal ini banyak sekali riwayat, dan yang paling masyhur adalah dari Jabir bin Atik secara marfu' :الشَّهَادَةُ سَبْعٌ سِوَى الْقَتْلِ فِي سَبِيلِ اللَّهِ الْمَطْعُونُ شَهِيدٌ وَالْغَرِقُ شَهِيدٌ وَصَاحِبُ ذَاتِ الْجَنْبِ شَهِيدٌ وَالْمَبْطُونُ شَهِيدٌ وَصَاحِبُ الْحَرِيقِ شَهِيدٌ وَالَّذِي يَمُوتُ تَحْتَ الْهَدْمِ شَهِيدٌ وَالْمَرْأَةُ تَمُوتُ بِجُمْعٍ شَهِيدٌ
" Para syuhada ada tujuh : selain orang yang mati terbunuh dijalan Allah adalah syahid, karena penyakit kolera syahid, mati karena tenggelam adalam syahid, karena busung lapar adalah syahid, karena penyakit perut ( keracunan ) adalah syahid, karena terbakar adalah syahid, mati karena reruntuhan ( bangunan atau longsor ) adalah syahid, perempuan yang mati saat mengandung adalah syahid " ( HR : Imam Malik : 554, Abu Daud : 2704 Insya Allah

13. Mati karena penyakit Tubercolosa ( TBC ) ini berdasarkan sabda Rasulullah r :
الْقَتْلُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ شَهَادَةٌ، وَالطَّاعُونُ شَهَادَةٌ، وَالنُّفَسَاءُ شَهَادَةٌ، وَالْحَرْقُ شَهَادَةٌ، وَالْغَرَقُ شَهَادَةٌ، وَالسُّلُّ شَهَادَةٌ، وَالْبَطْنُ شَهَادَةٌ" .
" Mati di jalan Allah adalah syahid, perempuan yang mati ketika tengah melahirkan adalah syahid, mati karena terbakar adalah syahid, mati karena tenggelam adalah syahid, mati karena penyakit TBC adalah syahid, mati karena penyakit perut adalah syahid ( HR : Thabrani : 5992 )14 Mati karena mempertahankan harta dari perampok. Dalam hal ini banyak sekali hadisnya, di antaranya sebagai berikut :
مَنْ قُتِلَ دُونَ مَالِهِ فَهُوَ شَهِيدٌ
1. " Barangsiapa yang mati karena mempertahankan hartanya ( dalam riwayat lain : barangsiapa menuntut hartnya yang dirampas lalu ia terbunuh ) adalah syahid ( HR : Bukhari :2348, Muslim : 226 )2. Abu Hurairah :
جَاءَ رَجُلٌ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَرَأَيْتَ إِنْ جَاءَ رَجُلٌ يُرِيدُ أَخْذَ مَالِي قَالَ فَلَا تُعْطِهِ مَالَكَ قَالَ أَرَأَيْتَ إِنْ قَاتَلَنِي قَالَ قَاتِلْهُ قَالَ أَرَأَيْتَ إِنْ قَتَلَنِي قَالَ فَأَنْتَ شَهِيدٌ قَالَ أَرَأَيْتَ إِنْ قَتَلْتُهُ قَالَ هُوَ فِي النَّارِ
" Seorang laki-laki datang kepada Nabi seraya berkata : " Ya, Rasulullah, beritahukan kepadaku bagaimana bila ada seseorang yang datang dan akan merampas hartaku " beliau menjawab " jangan engkau serahkan. Ia bertanya : " bagaimana kalau ia membunuhku ? beliau menjawab : Engkau mati syahid, orang itu bertanya kembali, bagaimana kalau aku yang membunuhnya ? beliau menjawab ; " ia masuk Neraka " ( HR Muslim : 201 )
3. Mukhariq berkata, seorang laki-laki dating kepada Nabi r dan berkata : " Ada seorang laki-laki hendak merampas hartaku, beliau bersabda " ingatkanlah dia akan Allah. Orang itu bertanya : bila tetap saja tidak mau berzikir ? beliau menjawab : Mintalah tolong orang di sekitarmu dalam mengatasinya. Orang itu bertanya lagi : bila tidak didapati di sekitarku seorangpun : beliau menjawab " Serahkan dan minta tolonglah kepada penguasa. Ia bertanya lagi : bila penguasa itu jauh tempatnya dariku ? beliau bersabda " berkelahilah dalam membela hartamu hingga kamu mati dan syahid atau mencegah hartamu dirampas ( HR : An-Nasa'I dan Ahmad ) 15 dan 16. Mati dalam membela Agama dan jiwa Dalam hal ini ada dua riwayat hadis sebagai berikut : مَنْ قُتِلَ دُونَ مَالِهِ فَهُوَ شَهِيدٌ وَمَنْ قُتِلَ دُونَ أَهْلِهِ فَهُوَ شَهِيدٌ وَمَنْ قُتِلَ دُونَ دِينِهِ فَهُوَ شَهِيدٌ وَمَنْ قُتِلَ دُونَ دَمِهِ فَهُوَ شَهِيدٌ
" Barangsiapa mati terbunuh dalam membela hartanya maka ia mati syahid, dan siapa saja yang mati dalam membela keluarganya maka ia mati syahid, dan barangsiapa yamg mati dalam rangka membela agama (keyakinannya) maka ia mati syahid, dan siapa saja yang mati mempertahankan darah ( jiwanya ) maka ia syahid. " ( HR : Abu Daud : 414 )
" Barangsiapa mati dalam rangka menuntut haknya maka ia mati syahid ( HR : An-Nasa'I )
17. Mati dalam berjaga-jaga ( waspada ) dijalan Allah. Dalam hal ini ada dua hadis. Nabi r : رِبَاطُ يَوْمٍ وَلَيْلَةٍ خَيْرٌ مِنْ صِيَامِ شَهْرٍ وَقِيَامِهِ وَإِنْ مَاتَ جَرَى عَلَيْهِ عَمَلُهُ الَّذِي كَانَ يَعْمَلُهُ وَأُجْرِيَ عَلَيْهِ رِزْقُهُ وَأَمِنَ الْفَتَّانَ
1. " Berjaga-jaga ( waspada ) di jalan Allah sehari semalam adalah lebih baik dari pada berpuasa sebulan dengan mendirikan ( shalat ) pada malam harinya. Apabila ia mati, maka mengalirlah pahala amalnya yang akan dilakukannya dan juga rezekinya serta aman dari siksa kubur ( fitnah kubur ) ( HR : Muslim : 3537 )
2. Nabi r bersabda :
كُلُّ مَيِّتٍ يُخْتَمُ عَلَى عَمَلِهِ إِلَّا الَّذِي مَاتَ مُرَابِطًا فِي سَبِيلِ اللَّهِ فَإِنَّهُ يُنْمَى لَهُ عَمَلُهُ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ وَيَأْمَنُ مِنْ فِتْنَةِ الْقَبْرِ
" Setiap orang yang meninggal akan disudahi amalannya kecuali orang yang mati dalam berjaga-jaga di jalan Allah, maka amalannya dikembangkan hingga tiba hari kiamat nanti serta terjaga dari fitnah kubur "
( HR : TIrmidzi : 1546, Hakim : 2417 dan Ahmad : 16719 ) 18. Orang yang meninggal pada saat mengerjakan amal shaleh.
Ini berdasarkan sabda Rasulullah r :
مَنْ قَالَ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ قَالَ حَسَنٌ ابْتِغَاءَ وَجْهِ اللَّهِ خُتِمَ لَهُ بِهَا دَخَلَ الْجَنَّةَ وَمَنْ صَامَ يَوْمًا ابْتِغَاءَ وَجْهِ اللَّهِ خُتِمَ لَهُ بِهَا دَخَلَ الْجَنَّةَ وَمَنْ تَصَدَّقَ بِصَدَقَةٍ ابْتِغَاءَ وَجْهِ اللَّهِ خُتِمَ لَهُ بِهَا دَخَلَ الْجَنَّةَ
" Barangsiapa mengucapkan " Laa ilaaha illallah " dengan berharap akan keridhaan Allah, dan di akhir hidupnya mengucapkannya, maka ia akan masuk Surga. Dan barangsiapa berpuasa sehari mengharap keridhaan Allah kemudian mengakhiri hidupnya dengan ( puasa ). Maka ia masuk Surga. Dan barangsiapa bersedekah mencari ridha Allah dan menyudahinya dengan ( sedekah ) maka ia akan masuk Surga " ( HR : Ahmad : 22235 )Mudah-mudahan Allah menjadikan akhir hidup kita bersama keluarga husnul khatimah dan memasukkannya kedalam golongan orang-orang yang meninggal dalam keadaan syahid. Aminn …

C. Penutup

Imam Ad-Daqqad berkata : " Barangsiapa banyak mengingat mati, maka dia akan dimuliakan dengan tiga perkara :
Akan segera bertaubat
Hatinya qana'ah terhadap dunia
Akan semangat beribadah.

Sedangkan barangsiapa yang melupakan mati, dia akan dibalas dengan tiga perkara :
Akan menunda-nunda taubat
Hatinya tidak qana'ah terhadap dunia
Akan malas beribadah.
Maka ingat-ingatlah kematian, sakaratul maut, dan susah serta sakitnya, wahai orang yang tertipu dengan dunia ! " (lihat kitab At-Tadzkirah, hal. 10 )

Semoga tulisan ini menjadi sebab-sebab amal jariyah penulis dan mohon sambung do'a jamaah majlis taklim agar Allah senantiasa memberi hidayah dan taufiq-Nya serta menjadi salah satu sebab Allah mengampuni dosa-dosa penulis
--------
Referensi :
1. Kitab " Ahkamul Janaaiz ". Syaikh Nasiruddin Al-Albani ,
2. DVD Maktabah Syamilah
3. Syarah kitab Ar-ba'in An-Nawawiyah Al-Utsaimin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar