Assalamu'alaikum wr. wb " Kami Pengurus mengajak kepada bapak/ibu/saudara donatur/pembaca blogpanti yang ingin berinvestasi akhirat utk pembebasan tanah panti permeter : 250.000.yang masih kurang 35 juta.jika berminat hbg bendahara Hj,sri Murtini :081328838320/0274 773720/774230/langsung transfer ke no.rekening panti BRI cab.wates no.0152.01.003706-50-5 Cq H.Anwarudin. semoga menjadi sebab-sebab kemudahan dan khusnulkhotimah

Kamis, 13 November 2008

KESALAHAN DALAM MEMAHAMI SHALAT DAN DO'A ISTIKHARAH

Oleh : Tohari bin Misro Al-Maduri
Pengasuh Panti Asuhan Muhammadiyah Wates

MUQADDIMAH

Dan (bagi) orang-orang yang menerima (mematuhi) seruan Tuhannya dan mendirikan shalat, sedang urusan mereka (diputuskan) dengan musyawarat antara mereka; dan mereka menafkahkan sebagian dari rezki yang kami berikan kepada mereka. ( QS : Asy-Syuuro: 38 )

dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu Telah membulatkan tekad, Maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya. (QS : Ali : Imran : 159 )
Dari dua ayat ini, maka selayaknya bagi seorang muslim sebelum dia mengambil keputusan. dia menjadikan musyawarah sebagai teman hidup. Dikatakan oleh orang-orang hikmah " Makhobara manis tasyara " tidaklah akan menyesal orang yang bermusyawarah " cobalah kita banding dengan perkara-perkara yang diputuskan sendiri. Maka akan kita lihat hasil yang sangat jauh ? "
Akan tetapi yang lebih penting dari itu semua, Apakah semua urusan kita telah kita musyawarahkan dengan pemilik alam semesta ini, Yaitu Allah azzawajalla. Inilah yang akan kita bahas.
Sejauh ini kita telah berumur, telah kita lewati siang dan malam, ratusan bahkan ribuan persoalan hidup kita lalui. Dan sebanyak itupulah persoalan dunia dan akhirat. akan tetapi sudahkan kita melakukan Istikharah, memohon Istikharah/pemilihan dari Allah dalam memutuskan perkara hidup kita ??? makanya Islam memerintankan dan menganjurkan kaum muslimin/muslimah agar selalu beristikharah dengan Allah, karena dia adalah tali penghubung antara kehidupan seorang muslim dengan ridha Allah. seorang muslim yang melakukan istikharah dengan Allah ia tidak akan menyesal karena Allah telah meridhoinya.
Dari sebanyak ini kita hidup sudahkah kita telah menghafal do'a istikharah ? dari sebanyak ini kita memohon dan meminta apakah kita telah meminta kepada Allah dengan do'a yang diajarkan Rasulullah 1400 tahun yang lalu dengan do'a istikharah ?
Banyak momen-momen penting di dalam kehidupan yang harus memohon permintaan istikharah kepada Allah. Mulai kita akan mau masuk sekolah ? bekerja ? menikah ? akan punya keturunan ? bahkan akan bangun rumah ? membeli mobil/ sepeda motor ? dll ? dari sebagian momen-momen penting ini sudahkah kita beristikharah kepada Allah ?
MABHATS
Pengertian Istikharah
Secara bahasa, istikharah artinya meminta kebaikan secara mutlak tanpa adanya batasan tertentu. Yang di ambil dari bentuk Istaf'ala dari Khoirun. Kata khoirun adalah isim sebagaimana terdapat di dalam perkataa. Khoorakallahu laka fii hadzalamri ( Allah memilih yang terbaik untukmu di dalam urusan ini.
Secara Syar'i/istilah adalah meminta kebaikan kepada Allah dalam urusan yang dibolehkan oleh Allah untuk dilakukan hambanya dengan tatacara yang dicontohkan oleh Rasulullah. ( lihat kitab Lisanul arab karya Ibnu Al-Mandzur juz XII hal 1-12 ) Dan Allah berfirman

Dan Tuhanmu menciptakan apa yang dia kehendaki dan memilihnya. sekali-kali tidak ada pilihan bagi mereka[1134]. Maha Suci Allah dan Maha Tinggi dari apa yang mereka persekutukan (dengan Dia). [1134] bila Allah Telah menentukan sesuatu, Maka manusia tidak dapat memilih yang lain lagi dan harus menaati dan menerima apa yang Telah ditetapkan Allah. ( QS : Al-Qashash: 68 )
Balik dari pengajian ini, Insyaallah kita dapat menghafalnya, agar ia lakukan setiap kali sholat, karena do'a istikharah tidak mutlak harus melakukan sholat dua rakaat, dia bisa ditempelkan didalam sujud, dia bisa diletakkan sebelum salam, dia bisa di dilakukan setelah sholat, dia bisa menempatkannya diwaktu-waktu/tempat-tempat yang mustajab ! dan dia ada disemua buku-buku do'a. dan inilah riwayatnya :
عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُعَلِّمُنَا الِاسْتِخَارَةَ فِي الْأُمُورِ كُلِّهَا كَمَا يُعَلِّمُنَا السُّورَةَ مِنْ الْقُرْآنِ يَقُولُ إِذَا هَمَّ أَحَدُكُمْ بِالْأَمْرِ فَلْيَرْكَعْ رَكْعَتَيْنِ مِنْ غَيْرِ الْفَرِيضَةِ ثُمَّ لِيَقُلْ
Dari Jabir bin Abdillah, berkata " Rasulullah mengajari kami shalat Istikhora untuk memutuskan segala sesuatu, sebagimana mengajari surat al-Qur'an." Beliau bersabda " Apabila seseorang diantara kamu mempunyai rencana untuk mengerjakan sesuatu, hendaknya melakukan shalat sunnah ( Istikharah ) dua rakaat, kemudian bacalah do'a ini :
اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْتَخِيرُكَ بِعِلْمِكَ وَأَسْتَقْدِرُكَ بِقُدْرَتِكَ وَأَسْأَلُكَ مِنْ فَضْلِكَ الْعَظِيمِ, فَإِنَّكَ تَقْدِرُ وَلَا أَقْدِرُ وَتَعْلَمُ وَلَا أَعْلَمُ وَأَنْتَ عَلَّامُ الْغُيُوبِ, اللَّهُمَّ إِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّ هَذَا الْأَمْرَ (وَيُسَمِّي حَاجَتَهُ )خَيْرٌ لِي فِي دِينِي وَمَعَاشِي وَعَاقِبَةِ أَمْرِي , عَاجِلِ وَآجِلِهِ فَاقْدُرْهُ لِي, وَيَسِّرْهُ لِي ثُمَّ بَارِكْ لِي فِيهِ, وَإِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّ هَذَا الْأَمْرَ شَرٌّ لِي, فِي دِينِي وَمَعَاشِي وَعَاقِبَةِ أَمْرِي , عَاجِلِ وَآجِلِهِ فَاصْرِفْهُ عَنِّي , وَاصْرِفْنِي عَنْهُ, وَاقْدُرْ لِيَ الْخَيْرَ ,
حَيْثُ كَانَ ثُمَّ أَرْضِنِي بِهِ
N Ya Allah, sesungguhnya aku meminta pilihan yang tepat kepada-Mu dengan ilmu-Mu
N Dan aku memohon kekuatan kepada-Mu ( untuk mengatasi persoalanku ) dengan ke-Mahakuasaan-Mu.
NAku mohon kepada-Mu sesuatu dari anugerah-Mu yang Mahaagung,
N Sesungguhnya Engkau Maha kuasa, sedangkan akau tidak kuasa,
N Engkau mengetahui, sedang aku tidak mengetahui dan Engkaulah yang Mahamengetahui hal yang ghaib.
N Ya Allah, apabila Engkau mengetahui bahwa urusan ini ( orang yang mempunyai hajat hendaknya menyebutkan persoalannya ) lebih baik dalam agamaku, penghidupanku, dan akibatnya terhadap diriku.… di dunia atau akhirat ! sukseskanlah untukku,
N Mudahkanlah jalannya, kemudian berilah berkah.
N Akan tetapi apabila Engkau mengetahui bahwa persoalan ini berbahaya bagiku dalam agamaku, penghidupanku, dan akibatnya kepada diriku. … di dunia dan akhirat-maka singkirkanlah persoalan tersebut,
N Dan jauhkan aku dari padanya,
N Takdirkan kebaikan untukku dimana saja kebaikan itu berada, kemudian berikanlah keridhaan-Mu kepadaku
( HR : An-nasa'I : 442 adapun do'a Istikhora yang lain sedikit beda redaksi bisa dilihat di HR: Bukhori no.1162. 6382 dan 7390, Abu Daud : 1315, At-tirmidzi : 442,, Ibnu Majah : 1373, Ahmad : 14748 )

KESALAHAN DALAM MEMAHAMI
SHALAT DAN DO'A ISTIKHARAH

1. Keyakinan sebagian orang bahwa shalat istikhoroh itu disyariatkan saat ragu-ragu dalam memilih di antara dua perkara. Hal ini tidak benar, karena sabda Nabi إِذَا هَمَّ أَحَدُكُمْ بِالْأَمْرِ " jika salah seorang di anatara berniat sesuatu … " dan beliau tidaka bersabda " jika kamu ragu-ragu ( idza taraddada ).
Maka jika seseorang ingin melakukan suatu pekerjaan, dan tidak ada dihadapannya kecuali satu pilihan saja atau berkeinginan untuk meninggalknnya. Maka hendaklah dia beristikhorih kepada Allah atas hal tersebut.
Adapun jika kita dihadapkan pada banyak pilihan, maka pertama-tama wajib atasnya; setelah meminta pertimbangan masukan dari ahli ilmu dan yang ahli dalam urusan tersebut dan yang dia percaya untuk menentukan satu pilihan saja dari berbagai pilihan yang dihadapi. Maka jika di berkeinginan untuk melakukannya, hendaklah kerjakan dulu istikharah terlebih dahulu.
2. Keyakinan seseorang bahwa istikharah tidak disyariatkan kecuali pada perkara-perkara tertentu, seperti pernikahan/safar atau sebuah urusan yang memiliki kepentingan besar. Ini adalah keyakinan yang tidak benar. Karena bunyi hadisnya :" كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُعَلِّمُنَا الِاسْتِخَارَةَ فِي الْأُمُورِ كُلِّهَا Adalah Nabi mengajarkan kami shalat istikhoroh pada semua urusan " dan Nabi tidak berkata " pada sebagian perkara, atau perkara besar "
3. Keyakinan sebagian orang bahwa istikhoroh haruslah dua rakaat khusus. Ini tidak benar, karena sabda Nabi : فَلْيَرْكَعْ رَكْعَتَيْنِ مِنْ غَيْرِ الْفَرِيضَةِ " Maka hendaklah dia shalat dua rakaat selain shalat fardhu "
Hadis ini oleh ulama ahli hadis bersifat umum, mencakup tahiyyatul masjid, sunnah rawatib, dhuha, dll
4. Keyakinan sebagian orang bahwa harus lapang dada setelah istikharah. Ini tidak ada dalilnya. Karena hakekat dari istikhoroh adalah memasrahkan urusan tersebut kepada Allah. Sekalipun dia memmbenci perkara itu. Allah berfirman :
Diwajibkan atas kamu berperang, padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci. boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak Mengetahui
( QS : Al-Baqarah : 216 )
5. Keyakinan sebagian orang bahwa harus melihat mimpi setelah istikhoroh yang menunjukkan yang benar. Bisa jadi dia akan berhenti dari proses untuk bekerja tersebut setelah istikharah karena menunggu mimpi. Ini ini keyakinan yang tdak dasar dalam syariat. Bahkan wajib atas seorang hamba untuk bersegerah melakukan pekerjaan tersebut setelah istikhoroh dengan menyerahkan segala urusannya pada Allah
6. Mengkhususkan bacaan-bacaan tertentu pada setiap rakaat dari shalat istikharah. Seperti membaca al-fatihah beberapa kali dan surat-surat tertentu sekian kali. Ini semua tidak ada dalil dari Nabi
7. Setelah melakukan shalat istikharah yang bersangkutan membuka mushaf al-Qur'an, kemudian dihitung tujuh halaman ke belakang atau ke depan, dibaca baris yang ke tujuh pada halaman tersebut, jika berbicar tentang perkara-perkara nikmat, maka ia melangkah, dan jika ternyata ayat tersebut berbicara adzab, maka dia dia mengurungkan niatnya. Ini semua sangat jauh dari tuntunan syariat Islam

SEBAB DISYARIATKANNYA
SHALAT DAN DO'A ISTIKHARAH

Syariat sholat istikhoroh merupakan rahmat Allah pada ummatnya Rasulullah. Sebagai ganti dari kebiasaan batil/sesat masyarakat jahiliyah. Sebagaiman firman-Nya
Hai orang-orang yang beriman, Sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah[434], adalah termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan.
Berkata ulama tafsir [434] Al Azlaam artinya: anak panah yang belum pakai bulu. orang Arab Jahiliyah menggunakan anak panah yang belum pakai bulu untuk menentukan apakah mereka akan melakukan suatu perbuatan atau tidak. Caranya ialah: mereka ambil tiga buah anak panah yang belum pakai bulu. setelah ditulis masing-masing yaitu dengan: lakukanlah, Jangan lakukan, sedang yang ketiga tidak ditulis apa-apa, diletakkan dalam sebuah tempat dan disimpan dalam Ka'bah. bila mereka hendak melakukan sesuatu Maka mereka meminta supaya juru kunci ka'bah mengambil sebuah anak panah itu. Terserahlah nanti apakah mereka akan melakukan atau tidak melakukan sesuatu, sesuai dengan tulisan anak panah yang diambil itu. kalau yang terambil anak panah yang tidak ada tulisannya, Maka undian diulang sekali lagi. ( QS : Al-Maidah : 90 )
Islam biasanya ketika melarang sesuatu dan mencegah orang agar tidak melakukannya, memberikan penggatinya yang cocok dan memadai. Akan tetapi, jelas berbeda jauh anatara keangunan dan keberkhan syriat Allah ketimbang aturan manusia yang dibuat untuk dirinya semdiri.

BACAAN SHALAT ISTIKHARAH

Bacaan di dalam shalat istikhoroh ada tiga pendapat :
Ulama Hanafiyah, Malikiyah dan Syafi'iyah berkata " Disunnahkan membaca al-kafirun pada rakaat pertama setelah membaca Al-Fatihah, dan rakaat kedua membaca surat a-ikhlas. Berkata imam Nawawi " datangnya kedua bacaan tersebut di dalam shalat dimaksudkan untuk mengikhlaskan keinginan, jujurnya penyerahan hanya pada Allah, serta menampakkan kelemahan di hadapan Allah.
Sebagian ulama yang lain, menganjurkan membaca ayat dibawah ini setelah membaca Al-Fatihah :

Dan Tuhanmu menciptakan apa yang dia kehendaki dan memilihnya. sekali-kali tidak ada pilihan bagi mereka[1134]. Maha Suci Allah dan Maha Tinggi dari apa yang mereka persekutukan (dengan Dia). Dan Tuhanmu mengetahui apa yang disembunyikan (dalam) dada mereka dan apa yang mereka nyatakan. Dan dialah Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, bagi-Nyalah segala puji di dunia dan di akhirat, dan bagi-Nyalah segala penentuan dan Hanya kepada-Nyalah kamu dikembalikan[1135].[1134] bila Allah Telah menentukan sesuatu, Maka manusia tidak dapat memilih yang lain lagi dan harus menaati dan menerima apa yang Telah ditetapkan Allah.[1135] Maksudnya: Allah sendirilah yang menentukan segala sesuatu dan ketentuan-ketentuan itu pasti berlaku dan dia pulalah yang mempunyai kekuasaan yang mutlak. ( QS : al-Qoshos : 68-70 )

Dan pada Raka'at kedua membaca ayat :

Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan yang mukmin, apabila Allah dan rasul-Nya Telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. dan barangsiapa mendurhakai Allah dan rasul-Nya Maka sungguhlah dia Telah sesat, sesat yang nyata. ( QS : al-Ahzab : 36 )

Imad Ahmad dan sebagian ahli fiqh tidak mengatakan bacaan tertentu pada shalat istikharah.

BEBERAPA ISTIKHARAH YANG TIDAK ADA CONTOH DALAM SUNNAH

1. Istikharah dengan cara tidur yang sebelumnya membaca ayat-ayat tertentu
2. Istikharah dengan Bijian-bijian atau manik-manik. Dengan cara mengambil beberapa biji lalu menyebutkan hajatnya, jika sampai pda biji tertentu maka itu berhasil.
3. Istikharah dengan memperlihatkan garis-garis telapak tangan pada seseorang
4. Istikharah dengan datang kedukun, paranormal
مَنْ أَتَى عَرَّافًا فَسَأَلَهُ عَنْ شَيْءٍ لَمْ تُقْبَلْ لَهُ صَلَاةٌ أَرْبَعِينَ لَيْلَةً
" Barangsiapa yang mendatangi dukun, lalu menanyakan sesuatu hal, maka tidak diterima shalatnya selama 40 hari " ( HR : Muslim : no. 2230 )
maka renungilah firman Allah, bagi yang masih mempercayai orang dukun dan paranormal ;

(Dia adalah Tuhan) yang mengetahui yang ghaib, Maka dia tidak memperlihatkan kepada seorangpun tentang yang ghaib itu. Kecuali kepada Rasul yang diridhai-Nya, Maka Sesungguhnya dia mengadakan penjaga-penjaga (malaikat) di muka dan di belakangnya. ( QS : Al-Jin : 26-27 )
وبالله التوفيق
Catatan sumber rujukan makalah ini :
1. Ceramah Ustadz Armin tentang " Fiqh Istikharah " MP3
2. Kitab " Al-Istikharah Kamaa Yuallimunaa Suuratal Qur'an " karya Syaikh Samir bin Rizq
3. HPT
4. MP3 Al-Qur'an dengan terjamah bahasa Indonesia dan Inggris plus tajwid
5. DVD Makktabah Syamilah yang memuat 1000 macam kitab dan kitab lainnya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar