Assalamu'alaikum wr. wb " Kami Pengurus mengajak kepada bapak/ibu/saudara donatur/pembaca blogpanti yang ingin berinvestasi akhirat utk pembebasan tanah panti permeter : 250.000.yang masih kurang 35 juta.jika berminat hbg bendahara Hj,sri Murtini :081328838320/0274 773720/774230/langsung transfer ke no.rekening panti BRI cab.wates no.0152.01.003706-50-5 Cq H.Anwarudin. semoga menjadi sebab-sebab kemudahan dan khusnulkhotimah

Minggu, 09 November 2008

Enam cara merajut tali Silaturrahim

" Betapa banyak orang secara fisik berdekatan tetapi berjauhan perasaannya "

Oleh : Tohari bin Misro Al-Maduri
Pengasuh Panti Asuhan Muhammadiyah Wates

Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang Telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya Allah menciptakan isterinya; dan dari pada keduanya Allah memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan Mengawasi kamu. ( QS : An-Nisa' : 1 )
Berkata Ibnu Abbas ketika menafsirkan ayat diatas ” Yaitu berhati-hatilah kalian dari memutuskan tali silaturrahim bahkan sebaliknya berbuat baik dan sambunglah tali silaturrahim
( lihat kitab Tafsir Ibnu katsir 1/396 )
Nabi bersabda " Setiap tali kasih sayang, kelak akan datang pada hari kiamat di hadapan pemiliknya, lalu ia akan menjadi saksi yang menguntungkan jika ia telah menyambungnya, dan akan menjadi saksi yang memberatkannya jika ia memutuskannya. (HR : Bukhori )

MAKNA SILATURRAHIM

Imam Ibnu Katsir berkata “ Silaturrahim adalah berbuat baik kepada kerabat dekat, di dalam berkata, berbuat, dan memberikan harta. ( lihat tafsir Ibnu Katsir 4/161 )
Sementara Al-Imam Al-Haafidz Ibnu Hajar mengatakan “ Kalimat Rahim dengan memfathahkan huruf Raa dan mengkasrahkan huruf Ha, secara umum untuk saudara dekat. Mereka adalah orang-orang yang mempunyai hubungan nasab, baik yang mewarisi maupun tidak, mahram maupun bukan mahram ( lihat syarah shahih bukhori yaitu kitab fathul bari’ 10/508 )

HARAMNYA MEMUTUS SILATURRAHIM

Berkata Imam Qadhi Iyadh “ Tidak ada perselisihan para Ulama, bahwa silaturrahim wajib secara mutlak. Dan memutuskan silaturrahim adalah musibah besar ( lihat kitab Umdatul Qari’ 22/90 )
Maka takut dan berlindunglah terhadap ancaman ayat dibawa ini bagi orang-orang yang sampai hari memutuskan tali silaturrahim : Maka apakah kiranya jika kamu berkuasa kamu akan membuat kerusakan di muka bumi dan memutuskan hubungan kekeluargaan ?. Mereka Itulah orang-orang yang dila'nati Allah dan ditulikan-Nya telinga mereka dan dibutakan-Nya penglihatan mereka.Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al Quran ataukah hati mereka terkunci ? ( QS : Muhammad : 22-24 )
Bahkan Nabi menguatkan ayat diatas dengan sabdanya
لَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ قَاطِعُ رَحِمٍ
Tidak akan masuk surga orang yang memutuskan tali silaturrahim ( HR : Bukhori 5638 lihat bab berdosa memutus silaturrahim/ Muslim 2556 lihat bab menyambung silaturrahim dan haramnya memutus silaturrahim )

KEUTAMAAN SILATURRAHIM

Bukti keimanan
مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَلْيَقُلْ خَيْرًا أَوْ لِيَصْمُتْ وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَلْيُكْرِمْ جَارَهُ وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَلْيُكْرِمْ ضَيْفَهُ ومن كان يؤمن بالله واليوم الآخر فليصل رحمه
Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaklah Dia berkata baik atau diam. Dan barang siapa kepada Allah dan hari akhir maka hendaklah Dia memuliakan tetangganya. Dan Barang siapa kepada Allah dan hari akhir maka hendaklah Dia memuliakan tamunya Barang siapa kepada Allah dan hari akhir maka hendaklah Dia menyambung tali silaturrahim. ( HR : Bukhori : 5787 lihat bab memuliakan tamu/ Muslim : 67 lihat bab Anjuran memuliakan tetangga dan tamu )
Diluaskan rizki
مَنْ سَرَّهُ أَنْ يُبْسَطَ عَلَيْهِ رِزْقُهُ أَوْ يُنْسَأَ فِي أَثَرِهِ فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ
Barangsiapa yang senang diluaskan rizkinya, dan ditunda ajalnya, maka hendaklah ia menyambung tali silaturrahim ( HR : Muslim : 638 : lihat bab menyambung silaturrahim dan haram memutuskannya )
Makna dilapangkan rezekinya dan dipanjangkan usianya adalah barakah dalam rezeki dan umurnya.
Sehingga harta yang dimiliki lebih mencakupi dari kekayaan melimpah yang dimiliki orang kaya.
Adapun barakah umur berarti banyaknya pahala yang ia dapati dalam waktu yang singkat, ia laksana orang yang panjang usianya yang memenuhi umurnya dengan amal shalihnya.
Sebab masuk surga
Dari Abu Ayyub Al-Anshori bahwasanya ada seseorang yang datang kepada Rasulullah dan bertanya “ Wahai Rasulullah tunjukkan kepadaku sebuah amalan yang bisa mendekatkan ke surga dan menjauhkanku dari neraka!” Rasulullah menjawab “ Hendaklah engkau beribadah kepada Allah dan tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu apapun, menegakkan sholat, menunaikan zakat dan menyambung tali silaturrahim( HR : Muslim : 15 lihat bab penjelasan iman )
Mendapat pertolongan Allah
Dari Abu Hurairah berkata :
“ Bahwasanya ada seseorang yang mengadu kepada Rasulullah dan berkata “ Wahai Rasulullah saya punya kerabat. Saya tetap menyambung mereka akan tetapi mereka malah memutuskannya. Saya berbuat baik kepada mereka, tetapi mereka malah membalas kejahatan. Saya berlaku lembut, malah mereka berlaku kasar, bagaimana ini wahai rasulullah ? maka beliau menjawab “ Jika yang engkau katakan benar, ibaratnya engkau menyuapi mereka dengan arang panas pada mulutnya. Maka senantiasa Allah akan menolong selama engkau tetap seperti itu
( HR: Muslim : 464 lihat bab Menyambung silaturrahim dan haram memutuskannya )

BEBERAPA BENTUK PEMUTUSAN
TALI SILATURRAHIM

1. Para ulama berkata " cukuplah orang dikatakan memutuskan silaturrahim apabila ada seseorang yang mempunyai kerabat tidak pernah berjalan kepadanya, dan tidak memberikan sesuatu padanya atau sesuatu yang bisa membantu menyelesaikan masalah kerabatnya tersebut.
dalam prakteknya pemutusan silaturrahim juga bisa terjadi pada apa yang dilakukan orang yang hanya mau menghubungkan tali kekeluargaan jika ada orang lain yang memulainya. Inilah yang disebut mukafi', yakni orang yang melakukannya hanya jika kerabatnya terlebih dahulu melakukan hal itu kepadanya, yang mereka itu tetap tergolong orang yang memutus silaturrahim. Rasulullah bersabda " orang yang menyambung itu bukanlah mukafi', akan tetapi orang yang menyambung adalah orang yang jika engkau memutus hubungan darinya ia menyambungnya." ( HR : Bukhari )

2. Adapulah jenis orang yang menyambung silaturrahim hanya jika butuh saja. Mereka mendekat pada kerabatnya karena ada pamrih, menyambung kekerabatan karena ada maksud praktis tertentu. Ini juga termasuk orang yang memutus silaturrahim, karena ketika ia tidak butuh pada hal-hal pragmatis, atau ketika kebutuhannya telah terpenuhi, maka iapun kembali menjauh dan meninggalkan kerabatnya tersebut.
3. Yang paling buruk adalah jika seseorang yang bersilaturrahim hanya kepada sebagian kerabat yang kaya saja, atau juga mereka mendekat kepada kerabat yang mulia saja. Golongan ini mirip dengan orang-orang yang menggunakan silaturrahim untuk tujuan praktis dan sesaat di atas, sehingga tetap saja termasuk kelompok orang-orang yang memutuskan silaturrahim.
Sudah tentu orang yang memutuskan kekerabatan akan banyak kehilangan manfaat dan keutamaan persaudaraan. Banyak kebaikan yang ia butuhkan dari orang lain atau kerabat dekat tak akan bisa dirasakan. Ini di dunia saja , apalagi untuk akhiratnya

CARA SEORANG ANAK YANG MENYAMBUNG TALI SILATURRAHIM UNTUK ORANGTUANYA
YANG TELAH TIADA

Dia putranya Umar bin Khottob. Yaitu Ibnu Umar. Pada saat ia keluar menuju Makkah dengan mengendarai seekor keledai dan mengikatkan sorbannya di kepalanya. pada saat beliau sedang bersantai, tiba-tiba lewatlah seorang arab badui dan berkata " bukankah anda putera Umar ? Beliau menjawab " Ya. ( yang tampak orang arab badui tersebut dahulu sahabat bapaknya ). Lalu Ibnu Umar menghadiahkan hewan tunggangaa dan sorbannya kepada orang tersebut. Dengan sangat heran sahabatnya Ibnu Umar yang disampingnya bertanya " Semoga Allah memberikan ampun kepada Anda. Apa yang mendorong anda memberi hadiah pada orang tesebut ? Ibnu Umar menjawab " Aku mendengar Nabi bersabda " Diantara cara berbakti yang paling baik adalah dengan menyambung hubungan kasih sayang dengan orang yang paling dicintai oleh ayahnya setelah meninggal."
Pada riwayat lain Imam Ibnu Hibban dalam shahihnya yang diriwayatkan oleh Abu Burdah ia berkata " Aku tiba dikota Madinah, lalu Abdullah bin Umar menemuiku dan berkata " Apakah engkau tahu, kenapa aku ingin menemuimu jauh-jauh seperti ini ?. Aku menjwab. " tidak " Lalu Ibnu umar berkata " Karena aku mendengar Nabi bersabda " Siapa yang ingin berbuat baik kepada bapaknya dikuburannya, maka hendaklah ia menyambung silaturrahim dengan saudara-saudara bapaknya setelah ia meninggal. "

KIAT MERAJUT TALI SILATURRAHIM

1. Mawas diri dan tentang bahayanya dari memutus tali silaturrahim dengan merenungi ayat-ayat al-qur’an dan hadis, sehingga tidak termasuk orang-orang yang bangkrut :
اَتَدْرُوْنَ مَاالْمُفْلِسُ ؟ قَالوُا: اَلْمُفْلِسُ فِيْنَا مَنْ لاَ دَرَاهِمُ لَهُ وَلاَ مَتَاعُ. فَقَالَ اِنَّ الْمُفْلِسَ مِنْ اُمَّتِى يَاءْتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِصَلاَةِ وَصِيَامِ وَزَكَاةِ, وَيَاءْتِي قَدْ شَتَمَ هَذَا وَقَدْ قَدَفَ هَذَا وَاَكَلَ هَذَا مَالَ هَذاَ وَضَرَبَ هَذَا وَسَفَكَ دَامَ هَذَا وَضَرَبَ هَذَا فَيُعْطَى هَذَا مِنْ حَسَنَاتِهِ وَهَذَا مِنْ حَسَنَاتِ, فَاءِنْ فُنِيَتْ حَسَنَاتُهُ قَبْلَ اَنْ يَقْضِيَ مَا عَلَيْهِ اُخِذَ مِنْ خَطَايَاهُمْ فَطُرَحَتْ عَلَيْهِ ثُمَّ طَرَحَ فِي النَّارِ
Tahukah kalian siapakah orang yang bangkrut? sahabat menjawab " Orang yang tidak mempunyai dirham dan harta. " Rasulullah bersabda " Sesungguhnya orang yang bangkrut dari umatku adalah orang yang datang membawa pahala shalat, puasa dan zakatnya. Namun ia sering mencela, menuduh, memakan harta, menumpahkan darah, dan telah memukul ( menyakiti ) orang lain, maka ia diberi kebaikan-kebaikannya. Dan bila kebaikannya telah habis sebelum melunasinya, maka diambillah keburukan-keburukannya mereka lalu dibebankan kepadanya, lalu ia dilemparkan kedalam neraka (HR. Muslim )
Menjalin hubungan karena Allah
Usahkan setiap kita menjalin silaturrahim atau bersaudara bangunlah di atasnya ikhlas dan mengharap ridha Allah. Jika tidak akan hancur dan binasa. Sebagaimana yang dialami umat-umat terdahulu. Maka cukuplah sabda Nabi :
لَيْسَ الْوَاصِلُ بِالْمُكَافِئِ وَلَكِنْ هُوَ الَّذِي إِذَا قُطِعَتْ رَحِمُهُ وَصَلَهَا
Bukanlah orang yang menyambung tali silaturrahim itu orang yang mengharap balasan, akan tetapi orang yang menjalin silaturrahim itu adalah orang yang apabila di putuskan silaturrahim ia tetap menyambungnya ( HR. Abu Daud : 1446 : lihat bab tentang menyambung silaturrahim )
3. Membalas kejelekan dengan kebaikan
Sebagaimana Abu Hurairah mengingatkan pada kita tentang kisah :
“ Bahwasanya ada seseorang yang mengadu kepada Rasulullah dan berkata “ Wahai Rasulullah saya punya kerabat. Saya tetap menyambung mereka akan tetapi mereka malah memutuskannya. Saya berbuat baik kepada mereka, tetapi mereka malah membalas kejahatan. Saya berlaku lembut, malah mereka berlaku kasar, bagaimana ini wahai rasulullah ? maka beliau menjawab “ Jika yang engkau katakan benar, ibaratnya engkau menyuapi mereka dengan arang panas pada mulutnya. Maka senantiasa Allah akan menolong selama engkau tetap seperti itu
( HR: Muslim : 464 lihat bab Menyambung silaturrahim dan haram memutuskannya )
4. Berlapang dada dalam menerima kesalahan
Sebagaimana firman Allah :
خُذِ الْعَفْوَ وَأْمُرْ بِالْعُرْفِ وَأَعْرِضْ عَنِ الْجَاهِلِينَ
Jadilah Engkau Pema'af dan suruhlah orang mengerjakan yang ma'ruf, serta berpalinglah dari pada orang-orang yang bodoh. (QS : Al-raf : 199 )
5. Melupakan segala kesalahan saudaranya
Berkata para ulama’ “ Apabila saudara kita bersalah, maka lupakanlah dan jangan diungkit-ungkit kembali dimasa yang akan datang, Agar permasalahan yang telah terjadi agar segera reda dan membaik kembali. Jika tidak … maka akan terjadi musibah sebagaimana yang dialami orang-orang jahiliyah pada zaman Nabi. Yang dulunya saling bermusuh-musuhan kemudian datang Islam mereka berdamai. Namun sebagian mereka masih mengungkit-mengungkit permasalahan terdahulu hingga hampir terjadi pertumpahan darah …yang kemudian Nabi menegurnya . “
6. Memberikan hadiah
Dari Abu Hurairah Nabi bersabda :
Demi diriku yang ada ditangan-Nya, tidaklah seseorang masuk surga hingga dia beriman, dan tidaklah dia beriman hingga saling mencintai, maukah kalian aku tunjukkan pada kalian suatau perkara, yang jika kalian lakukan kamu akan saling mecintai ; Sebarkan salam di antara kalian
( HR : Abu Daud 4519 lihat bab tentang menyebarkan salam. Berkata Syaikh Albani : hadis ini Shahih )
Pesan Nabi
تَهَادَوْا تَحَابُّوا
Berilah hadiah di antara kalian, niscaya kalian akan saling mencintai ( HR : Al-Baihaqi : 11726 )
7. Memohon pertolongan kepada Allah
Dari Aisyah mengatakan bahwa Nabi mengajarkan sebuah do’a yang mencakup segala hal :

اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ مِنْ الْخَيْرِ كُلِّهِ عَاجِلِهِ وَآجِلِهِ مَا عَلِمْتُ مِنْهُ وَمَا لَمْ أَعْلَمْ.(1)
وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ الشَّرِّ كُلِّهِ عَاجِلِهِ وَآجِلِهِ
مَا عَلِمْتُ مِنْهُ وَمَا لَمْ أَعْلَم.(2)
ْ اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ مِنْ خَيْرِ مَا سَأَلَكَ عَبْدُكَ وَنَبِيُّكَ(3)وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا عَاذَ بِهِ عَبْدُكَ وَنَبِيُّك.(4)اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الْجَنَّةَ وَمَا قَرَّبَ إِلَيْهَا مِنْ قَوْلٍ أَوْ عَمَل.ٍ(5)وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ النَّارِ وَمَا قَرَّبَ إِلَيْهَا مِنْ قَوْلٍ أَوْ عَمَل.ٍ(6)وَأَسْأَلُكَ أَنْ تَجْعَلَ كُلَّ قَضَاءٍ قَضَيْتَهُ لِي خَيْرًا(7)
1> Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu seluruh kebaikan, yang sekarang maupun yang akan datang, yang akan aku ketahui maupun yang tidak aku ketahui. 2> Dan aku memohon perlindungan kepada-Mu dari seluruh kejahatan, baik yang sekarang maupun yang akan datang, yang aku ketahui maupun yang tidak aku ketahui. 3> Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kebaikan yang diminta hamba-Mu dan Nabi-Mu, 4>Dan aku berlindung dari kejahatan yang hamba-hamba-Mu dan Nabi-Mu berlindung kepada-Mu darinya. 5>Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu surga dan apa-apa yang dapat mendekatkan kepadanya, baik berupa ucapan maupun perbuatan. 6> Dan aku berlindung kepada-Mu dari Neraka dan apa-apa yang dapat mendekatkan kepadanya, baik berupa ucapan maupun perbuatan.7> Dan aku memohon kepada-Mu agar Engkau menjadikan seluruh ketetapan yang telah Engkau tetapkan bagiku merupakan suatu kebaikan.
( HR : Ibnu Majah 3836
lihat bab Al-jawami' minat do’a )
وبالله التوفيق

Tidak ada komentar:

Posting Komentar